Kemendikbud Menambah Kuota Beasiswa PMDSU, Ayo Daftar!
Kemendikbud Menambah Kuota Beasiswa PMDSU, Ayo Daftar! – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) berusaha mengakselerasi sumber daya manusia (SDM) pendidikan tinggi bergelar doktor di Indonesia. Hal tersebut diselenggarakan melalui program Pendidikan Magister menghadapi Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) sejak tahun 2013.
PMDSU sendiri adalah program beasiswa bagi sarjana unggul untuk melaksanakan percepatan pendidikan menjadi lulusan doktor dalam waktu empat tahun. Mahasiswa dibimbing oleh promotor handal baik menurut rekam jejak penelitian ataupun pendidikan. Hingga kini, peserta PMDSU telah mendatangi angkatan keenam (batch VI).
Direktur Sumber Daya Ditjen Diktiristek, Mohammad Sofwan Effendi menjelaskan upaya tersebut untuk meningkatkan kualifikasi penduduk Indonesia. Diktiristek sendirilah satu-satunya lembaga yang bisa melaksanakan doktor dalam empat tahun. “Indonesia harus bangkit dengan beasiswa hendaknya rasio antara penduduk dengan yang berkualifikasi S2 dan S3 semakin sedikit,” pungkas Sofwan dalam acara Anjangsana Beasiswa PMDSU Tahun 2022, diumumkan dari laman Ditjen Diktiristek, Kamis (17/11/2022).
Sofwan juga memaparkan PMDSU sebagai terobosan guna mempercepat lahirnya doktor muda Indonesia. Dengan begitu, tahun depan Ditjen Diktiristek memperoleh alokasi beasiswa PMDSU dua kali lipat dari saat ini sebanyak 300 penerima. “Empat tahun lulus doktor maka akan cepat memperoleh 2035 dengan kondisi SDM yang unggul. Hal tersebut adalah keuntungan untuk Indonesia dengan dihuni anak-anak pintar dan cerdas yang siap berkontribusi di berbagai bidang,” ucap Sofwan.
Dengan program PMDSU tersebut, Sofwan juga berharap para penerima beasiswa akan mempunyai kecerdasan otak dan intelektual. Mereka juga diharapkan mempunyai karakter dan integritas yang baik. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia di bidang yang mereka sukai.
Jumlah doktor di Indonesia Kurang Lebih 16 Persen
Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas Sekretaris Ditjen Diktiristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie menjelaskan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2024 jumlah SDM bergelar doktor di Indonesia harus sampai pada angka 20 persen. Padahal sampai saat ini capaian masih sekitar 16 persen, sehingga harus mengejar empat persen untuk mencapai target.
“Dengan begitu, pada tahun ini kita membahas dengan Bappenas (Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional-red.) dan juga DJA (Direktorat Jenderal Anggaran-red.) untuk tahun 2023 nanti Direktorat Sumber Daya dipaksa untuk dapat menetapkan jumlah awardee baru sebesar 300 penerima beasiswa, yang sebelumnya hanya sekitar 150 penerima,” ucap Tjitjik.
Bappenas membagikan amanat dan mandat jika salah satu akselerasi untuk bisa membanjiri target RPJM yaitu melewati PMDSU, lanjut Tjitjik. Tjitjik juga menyatakan bahwa melalui program doktor reguler, dibutuhkan waktu minimal tujuh tahun. Namun, program PMDSU ini diharapkan dapat mencetak doktor dalam waktu empat tahun.
“Kegiatan Anjangsana ini menjadi satu bentuk program saling men-trigger satu dengan yang lain untuk selesai on-time atau tepat waktu,” ujarnya. Selain itu, diharapkan juga akan memberi motivasi, soft skills, dan kepemimpinan untuk para calon dosen dan peneliti di batch ke V ini.